PON-PES-MUALLIMIN TEGAL TEMU
TOKOH BERDIRINYA PON PES MU'ALLIMIN MU'ALLIMAT
KH. MUHAMMAD AMIN ABDUL HALIM ( nama asli )
Babakan, Ciwaringin, Cirebon
Pendiri Pondok Pesantren Mu’ Allimin- Mu’Allimat KH. Muhammad Amin Halim pernah mengatakan, kamu akan di sebut kyai tukang kodok, karena bisnis kamu kodok. Tetapi niat kamu, sebagai pendakwah syiar agama islam ke masyarakat
awan itu akan membawa kebahagian dunia- akhirat. Demikian di tuturkan
Nyai HJ. Masturoh Amin, istri KH. Muhammad Amin Halim yang di amini putranya KH.Zamzami Amin kepada wartawan di pondokannya, Babakan Ciwaringin, Cirebon, Rabu (3/9).
NYAI HJ. MASTUROH AMIN
ISTRI KH. MUHAMMAD AMIN HALIM
KELUARGA BESAR
Tokoh ulama keturunan Kyai Jatira, KH. Muhammad Amin Halim di kenal masyarakat sebagai kyai yang penuh kasih sayang dalam menyiarkan agama islam di wilayah manapun, baik di Jawa ataupun Sumatera.
Selain mengajarkan ngaji dan berdakwah, KH.Muhammad Alim Halim yang hobi bertani ini, juga getol mengajarkan akhlak mulia dengan kasih sayang kepada para santrinya.
“Cara kyai memberi pelajaran sangat mudah.Ia selalu memberi contoh dengan apa yang ada di sekitarnya seperti, buah- buahan ataupun nama yang gampang di ingat oleh santri” ujar Masturoh pendiri pondok pesantren Mu’Allimin.
Lanjutnya, bila ada orang yang niat ingin bersuci seusai tidur malam (suami- istri) dan menanyakan kepada kiyai, maka dengan mudahnya kiyai memberi arahan, agar orang tersebut mandi saja seluruh tubuhnya di balong (kolam) hingga tidak tampak kepalanya.Maka hal tersebut sudah dinilai bersih.
Begitu halnya, bila ada yang ingin sembayang tetapi tidak tahu doanya, maka kyai juga memberikan arahan, ikutin saja gerakan orang- orang sholat dan doa dalam hati dengan memakai bahasa sendiri serta niat khusu. Maka nanti lama- kelamaan akan bisa dengan sendirinya.
“Kyai saya ingin naik haji doanya apa? “ kata santrinya dan di jawab oleh kyai “Doanya tobat aja ke pusat, yaitu Allah Swt dan bayangkan Mekkah, maka Insya Allah akan bisa naik haji, jadi semuanya simple dan mudah kalau di niatin”.
Tetapi ada juga, dengan lugunya murid KH. Muhammad Alim Halim yang rajin sembayang dan berdakwah di masyarakat, menanyakan kepada kiyai sebutan apa untuk dirinya agar pantas dan di kenal masyarakat.
“Biar gampang, karena bisnis juga berjualan kodok.Maka tidak ada salahnya kalau di sebut kyai tukang kodok.Karena orang banyak yang tahu bisnis kiyai jualan kodok dan banyak orang yang menanyakan dimana tinggalnya kyai tukang kodok” kata Kyai Haji Muhammad Amin Halim pendiri pondok pesantren Mualimmat ketika itu.
Demikian, dikenalnya KH.Muhammad Amin Halim yang sangat arif dan bijak itu, sehingga banyak orang yang berprilaku tidak baik menjadi sadar setelah menjadi santrinya. Yang tidak bisa ngaji, akhirnya hafal Alquran dan yang tidak sembayang, akhirnya rajin sembayang serta menjadi dai di daerah- daerah luar wilayah Cirebon.
Kyai yang lahir pada tahun 1931 dan meninggal tahun 1990 itu telah berhasil menyatukan pondok pesantren Mu’ Allimin dan pondok pesantren Mu’Allimat, sehingga sekarang pondok pesantren itu di sebut pondok pesantren Mu’ Allimin- Mu’Allimat, Babakan Ciwaringin, Cirebon.
Perjuangan kyai dalam siar agama islam kini di teruskan oleh istri dan keturunannya. Tetapi sebelumnya, banyak juga kendala dalam menjalankan roda pengelolaan pesantren. Contoh misal, rencana pembuatan jalan tol oleh pemerintah pusat yang ingin membelah daerah Pesantren Babakan Ciwaringin pada tahun 1984 hingga tahun 2008 yang berkali- kali ingin menggusur wilayah itu. sehingga puluhan ribu santri dan ratusan para kyai yang tergabung dalam Persatuan Seluruh Pesantren Babakan (PSPB) harus turun mempertahankan wilayah mereka dengan demo memboikot jalan raya arah ke Majalengka- Bandung.
“Biar sampai titik darah penghabisan, jangan coba- coba mengganggu wilayah pondok pesantren kami, Babakan Ciwaringin, kami akan jihad sampai ke anak cucu kami”tegas KH.Zamzami Amin putra KH.Muhammad Amin Halim yang di lansir dan di liput langsung oleh media online press3g.com ketika itu.
Akibat unjuk rasa besar- besaran itu rencana pemerintah gagal, tetapi pembuatan jalan tol Cikapa tetap berjalan, namun tidak sama sekali membelah wilayah pesantren.
Setelah sekian tahun berjalan, sesuai perkembangan, kedua pontren yang digabungkan menjadi Mu’ Allimin- Mu’Allimat itu kini banyak mendapat dukungan dari daerah- daerah bahkan dari Negara luar.
Sementara itu, banyak juga para santri yang selesai menimba ilmu dari Pontren Babakan Ciwaringin, mereka berhasil menjadi orang yang di butuhkan oleh Negara dan agama, mereka banyak yang menjadi para ulama, tokoh agama di tempat lain, bahkan banyak pula yang berhasil menjadi pejabat public.
Selain mengajarkan ngaji dan berdakwah, KH.Muhammad Alim Halim yang hobi bertani ini, juga getol mengajarkan akhlak mulia dengan kasih sayang kepada para santrinya.
“Cara kyai memberi pelajaran sangat mudah.Ia selalu memberi contoh dengan apa yang ada di sekitarnya seperti, buah-
Lanjutnya, bila ada orang yang niat ingin bersuci seusai tidur malam (suami-
Begitu halnya, bila ada yang ingin sembayang tetapi tidak tahu doanya, maka kyai juga memberikan arahan, ikutin saja gerakan orang-
“Kyai saya ingin naik haji doanya apa? “ kata santrinya dan di jawab oleh kyai “Doanya tobat aja ke pusat, yaitu Allah Swt dan bayangkan Mekkah, maka Insya Allah akan bisa naik haji, jadi semuanya simple dan mudah kalau di niatin”.
Tetapi ada juga, dengan lugunya murid KH. Muhammad Alim Halim yang rajin sembayang dan berdakwah di masyarakat, menanyakan kepada kiyai sebutan apa untuk dirinya agar pantas dan di kenal masyarakat.
“Biar gampang, karena bisnis juga berjualan kodok.Maka tidak ada salahnya kalau di sebut kyai tukang kodok.Karena orang banyak yang tahu bisnis kiyai jualan kodok dan banyak orang yang menanyakan dimana tinggalnya kyai tukang kodok” kata Kyai Haji Muhammad Amin Halim pendiri pondok pesantren Mualimmat ketika itu.
Demikian, dikenalnya KH.Muhammad Amin Halim yang sangat arif dan bijak itu, sehingga banyak orang yang berprilaku tidak baik menjadi sadar setelah menjadi santrinya. Yang tidak bisa ngaji, akhirnya hafal Alquran dan yang tidak sembayang, akhirnya rajin sembayang serta menjadi dai di daerah-
Kyai yang lahir pada tahun 1931 dan meninggal tahun 1990 itu telah berhasil menyatukan pondok pesantren Mu’ Allimin dan pondok pesantren Mu’Allimat, sehingga sekarang pondok pesantren itu di sebut pondok pesantren Mu’ Allimin-
Perjuangan kyai dalam siar agama islam kini di teruskan oleh istri dan keturunannya. Tetapi sebelumnya, banyak juga kendala dalam menjalankan roda pengelolaan pesantren. Contoh misal, rencana pembuatan jalan tol oleh pemerintah pusat yang ingin membelah daerah Pesantren Babakan Ciwaringin pada tahun 1984 hingga tahun 2008 yang berkali-
“Biar sampai titik darah penghabisan, jangan coba-
Akibat unjuk rasa besar-
Setelah sekian tahun berjalan, sesuai perkembangan, kedua pontren yang digabungkan menjadi Mu’ Allimin-
Sementara itu, banyak juga para santri yang selesai menimba ilmu dari Pontren Babakan Ciwaringin, mereka berhasil menjadi orang yang di butuhkan oleh Negara dan agama, mereka banyak yang menjadi para ulama, tokoh agama di tempat lain, bahkan banyak pula yang berhasil menjadi pejabat public.
Biografi KH. Muhammad Amin Halim
Nama lengkap KH. Muhammad Amin Halim Bin Kyai Muhammad Bin KH. Ismail. Lahir pada tahun 1931 di Desa Merta Siaga (sekarang namanya Desa Grogol) Kecamatan Cirebon Barat (sekarang namanya Kecamatan Gunung Jati) Kabupaten Cirebon.
Istri KH. Muhammad Amin Halim bernama Hj. Nyai Masturoh Amin dan di karunia putra 6 orang anak.
Beliau wafat di Desa Babakan, Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Komplek Muqbarok Abdul Hanan, Babakan Selatan. Kabupaten Cirebon. ( 50 meter dari jalan raya Cirebon-
Karir : Yang pernah di alami
Pendiri Pondok Pesantren Mu’Allimin-
Pendiri Madrasah Alhikam Mussalafiyah
Pendiri Madrasah Muallimat Alhikam Mussalafiyah
Pendiri MAN Model Babakan-
Jabatan : Yang pernah di pegang
Pengasuh Pondok Pesantren Mu’Allimin-
Kepala Sekolah Aliyah Mu’klimat
Kepala Madrasah Alhikam Mussalafiyah
Kepala Sekolah pertama MAN Model
Dosen IAIN Babakan Ciwaringin
Pimpinan Jami’ah Hadiyu
Pendidikan: Sekolah Rakyat (SR) dan melanjutkan di pondok-
Pondok Pesantren Babakan-
Pondok Pesantren Arjawinangun, Cirebon
Pondok Pesantren Kali Wungu, Kendal, Jawa-
Pondok Pesantren Pondok Lasem, Rembang, Jawa-
Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa-
Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa-
Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa-
083825306520
BalasHapus083825306520
BalasHapus